Sabun mandi terasa panas dikulit

Ketika mandi menggunakan sabun mandi yang baru saja dibuat sendiri sangat senang, untuk membuktikan sabun buatan sendiri bisa digunakan dan menguji kelayakan penggunaan. Dengan menggunakan untuk mandi maka berbagai kekurangan akan lebih dahulu diketahui. Pada saat sabun digunakan untuk mandi terasa dikulit agak panas atau memang panas. Setelah selesai mandi pada permukaan terlihat ( mbesisik ) seperti ada sisik dan putih putih. Mengapa bisa demikian?

Pengujian yang paling sederhana untuk membuktikan kalau sabun mandi tersebut alkali bebasnya tidak tinggi dengan menggunakan organ tubuh kita yang paling sensitif yaitu lidah. Sabun dengan alkali bebas yang berlebihan ( pH 9 – 11 ) pada permukaan lidah akan terasa sensasi panas yang mengejutkan dan rasa sensasi tersebut hilangnya bisa beberapa hari.

Masalah tersebut terjadi karena beberapa hal, penentuan berat kaustik soda berdasar dari berat minyak yang berlebihan. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat dari tabel diatas.

Jika minyak kelapa 100 gram maka diperlukan kaustik soda 18.3 gram untuk proses saponifikasi dengan sempurna, demikian pula untuk stearic acid 100 gram diperlukan kaustik soda untuk saponifikasi sempurna 14.6 gram. Untuk formulasi yang sabun yang lebih mild maka 100 gram minyak kelapa digunakan 16.9 gram kaustik soda, demikian pula stearic acid 100 gram digunakan 13.6 gram.

Sabun transparan menggunakan formulasi yang lebih mild agar kulit tidak merasakan sensasi panas, setelah menggunakan sabun transparan kulit merasakan sejuk, dingin lembab, apabila diruangan ber ac tidak kering.

Program software yang sudah siap pakai untuk formulasi sabun mandi ada terdapat banyak diinternet, jika menginginkan bisa email ke duraposita@gmail.com atau sabunbening.biz. Penjelasan yang lebih rinci tentang formulasi sabun mandi dapat download disini.